
Jakarta - Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, merasa takjub dengan banyaknya gol yang tercipta pada masa-masa injury time atau babak tambahan waktu pada kompetisi BRI Super League 2025/2026.
Gol yang lahir pada masa-masa kritis ini juga belakangan sedang menjangkiti Persis Solo. Kekalahan mereka saat menghadapi Borneo FC pada pekan keenam disebabkan oleh gol telat Mariano Peralta pada menit ke-90+8.
Momen ini seperti mengulangi laga sebelumnya saat kalah dari Persijap Jepara pada pekan kelima. Ketika itu, striker asing Persijap, Sudi Abdallah, bisa mencetak gol kemenangan pada menit ke-90+13 lewat titik putih.
Peter de Roo mengatakan, gol pada masa-masa kritis semacam ini sangat sering terjadi di Indonesia. Dia juga menyinggung soal kemenangan Persib Bandung atas Arema FC yang juga diukir oleh Federico Barba pada menit ke-90+4.
Arsenal berhasil mengalahkan Athletic Club berkat dua gol dari pemain pengganti. Mikel Arteta menegaskan bahwa musim ini para pemain cadangan bisa jadi lebih penting dibanding starter utama. Sang pelatih juga memuji performa Gabriel yang jadi penentu...
Terjadi Setiap Pekan

Peter de Roo memang belum mengantongi secara terperinci persentase terciptanya gol injury time di BRI Super League 2025/2026. Namun, dia mengakui bahwa gol telat semacam ini sering terjadi pada setiap pekan.
"Saya rasa, itu seperti salah satu hal yang akrab di sepak bola Indonesia. Saya memang tidak tahu persentasenya, tetapi ada ini juga terjadi pada pertandingan sebelum kami," kata pelatih asal Belanda itu.
"Persib Bandung juga bisa mencetak gol kemenangan di masa injury time dengan 10 pemain. Setiap pekan di Liga Indonesia, ada banyak gol yang tercipta pada masa babak tambahan waktu," imbuhnya.
Kuncinya Fokus

Pelatih berusia 55 tahun itu sebetulnya sudah sering mengingatkan anak asuhnya untuk berhati-hati ketika laga memasuki menit kritis. Sebab, di momen semacam inilah, fokus dan konsentrasi sudah menurun drastis karena faktor kelelahan.
"Saya sebenarnya sudah berbicara soal hal ini berkali-kali karena ya saya pikir itu semacam berhubungan dengan fokus dan konsentrasi. Saat melawan Borneo FC, kami sebetulnya cukup fokus," kata Peter.
"Dan ini menyedihkan karena kami kembali kebobolan di waktu ini. Kiper kami tidak terlihat terlalu bagus di momen kebobolan tersebut. Padahal, dia sudah bermain sangat bagus sepanjang laga," tambahnya.