
Jakarta - Kuda hitam PSIM Yogyakarta kian mengerikan. Laskar Mataram kembali menegaskan eksistensinya di BRI Super League 2025/2026 dengan kemenangan terkini, menggilas Bali United dengan skor telak 3-1.
Kemenangan fantastis di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (20/9/2025), itu membuat tim kebanggaan Kota Gudeg bertengger di posisi ketiga klasemen sementara kasta teratas Indonesia dengan tabungan 11 poin.
Apa kunci sukses kemenangan pasukan Jean Paul Van Gastel di kandang keramat Serdadu Tridatu? Pengamat sepak bola nasional, Binder Singh, via kanal YouTube Bola Bung Binder mengulasnya berdasarkan sejumlah fakta.
"Pertandingan kemarin malam berjalan sangat menarik dari segi taktik dan juga kalau menurut hemat saya PSIM layak meraih kemenangan. Bahkan seharusnya lebih dengan skor 1-3 mungkin juga bisa 1-5 asalkan para pemain mereka bisa melakukan finishing," kata Binder Singh.
"Karena dari segi permainan terlihat para pemain PSIM bermain lepas. Tampak mereka tidak bermain dengan beban apapun. Mereka tampak menikmati jalannya pertandingan dan juga berani mengambil inisiatif bermain menyerang, padahal bermain di luar kandang mereka," imbuhnya.
Pressing Ketat

Sama-sama dibesut pelatih asal Belanda, namun PSIM berhasil melakukan pressing ketat kendati datang sebagai tamu.
"Jadi memang dua tim ini dilatih oleh pelatih asal Belanda, tapi memang taktiknya berbeda. Kalau Jean Paul Van Gastel, pelatih dari PSIM, yang kita tahu adalah mantan asisten dari Giovanni van Bronckhorst yang sekarang asisten pelatih Liverpool bagi Arne Slot, dia memilih bermain dengan possession dan high pressing," ujar Binder Singh.
"Jadi para pemain PSIM diminta untuk pressing terus terhadap pemain Bali United yang menguasai bola dan juga mengawal pemain Bali United yang melakukan pergerakan tanpa bola"
"Selain itu juga pada saat mendapatkan bola, para pemain PSIM terlihat jelas diminta untuk lebih lama menguasai bola, cari momen yang pas sebelum merancanh serangan ke area pertahanan Bali United," tukasnya.
Kreativitas dalam Build-up
Lebih jauh Binder Singh, Bali United kali ini bermain agak berbeda, meski mereka juga bermain menekan.
"Sedangkan Bali United juga kita tahu yang memang biasa bermain dengan pressing, memilih pressing di tengah dan beberapa kali di depan. Jadi ini agak berbeda. Mereka bermain dengan kombinasi," papar Binder Singh.
"Tapi PSIM sebagai tim tamu mereka tidak takut bermain high of pressing sehingga Hauptmeijer penjaga gawang dari Bali United juga kewalahan untuk bisa distribusi bola dari dalam kotak penalti".
"Jadi memang kita lihat dari segi kreativitas dan juga cara build up, para pemain PSIM bermain dengan lebih bersabar," pungkasnya.