
Bandung - Pelatih Oxford United, Gary Rowett, menegaskan kesiapan untuk menghadapi partai final Piala Presiden 2025. Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (13/7/2025, tim asal Inggris ini akan berjumpa Port FC.
Gary mengatakan persiapan timnya sejauh ini berjalan lancar tanpa kendala. Ole Romeny dkk. pun sudah terbiasa dengan cuaca dan atmosfer pertandingan di Indonesia.
Sebelum melangkah ke final, Oxford United sukses meraih dua kemenangan, masing-masing 6-3 atas Liga Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta dan 4-0 atas Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
"Persiapan kami bagus. Kami memainkan laga bagus di hadapan 40 ribu penonton di SUGBK. Gim pertama luar biasa, atmosfer yang bagus. Kami menikmati pengalaman kami di sini, merasakan atmosfer di sini. Saya pikir pemain dan staf menikmati hari hari mereka di sini," ungkap Gary.
Pelatih Rahmad Darmawan memberikan pujian khusus untuk dua pemain, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, usai laga seru melawan Oxford United yang dimenangkan tim Inggris tersebut.
Sudah Dapat Cerita dari Marselino dan Ole

Bagi pelatih berusia 51 tahun ini, bertanding di Indonesia merupakan pengalaman pertamanya. Namun, dia mengaku timnya sudah tahu bagaimana kultur sepak bola di Indonesia dari dua anak asuhnya, Marselino Ferdinan dan Ole Romeny.
"Iya ini kali pertama ke Indonesia. Marselino Ferdinan dan Ole Romeny sudah menceritakan soal kultur sepak bola di sini, hal itu membuat para pemain termotivasi dan begitu passion untuk bermain di sini," tuturnya.
"Kami juga sempat latihan dengan para pemain muda dari SSB bersama tim kami. Latihan yang sangat bagus, semua yang diucapkan oleh Marceng benar-benar terjadi di sini dan kami senang punya banyak pengalaman bagus di sini," tambahnya.
Mengenai Pertandingan yang Sudah Dijalani

Selama berada di Indonesia, Gary banyak mendapat pengalaman baru yang sangat berharga. Terutama ketika melakoni dua pertandingan melawan Liga Indonesia All Star dan Arema FC.
Meskipun sempat ada sedikit masalah saat menghadapi Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat. Di mana, sebagian lampu penerangan stadion mati mendadak hingga laga tertunda sekitar 20 menit.
"Melawan All Star dan punya gim yang bagus. Lawan Arema lebih banyak menguras fisik dan itu lebih kompetitif. Walaupun ada masalah dengan lampu, tapi para penonton tetap mendukung," ujarnya.
"Bahkan suporter membantu menerangi lapangan selama 10-20 menit dan itu menandakan tingginya passion di sana," lanjut Gary.