Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Dua Kandidat Top Eropa untuk Timnas Indonesia, Giovanni Van Bronckhorst vs John Herdman

Dua Kandidat Top Eropa untuk Timnas Indonesia, Giovanni Van Bronckhorst vs John Herdman

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-12-03 14:30:03
Dilihat:9 Pujian
Nama baru muncul sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia. Ia adalah John Herdman yang digadang-gadang akan duduk di kursi kepelatihan Skuad Garuda menggantikan Patrick Kluivert yang diberhentikan semenjak gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. (AFP/Adrian Dennis)

Jakarta - Spekulasi mengenai calon pelatih baru Timnas Indonesia kembali memanas setelah dua nama besar Eropa disebut semakin dekat dengan kursi panas skuad Garuda. Giovanni Van Bronckhorst dan John Herdman menjadi figur yang belakangan ramai diperbincangkan, baik di Inggris maupun Belanda. Media seperti Sky Sports, Daily Mail, hingga Voetbalzone kompak menilai bahwa kedua sosok ini layak menjadi opsi serius bagi PSSI.

Ketertarikan publik tidak lepas dari rekam jejak keduanya yang terbilang kontras, namun sama-sama kuat. Giovanni Van Bronckhorst mempunyai pengalaman di klub-klub besar Eropa dan koleksi trofi bergengsi, sementara John Herdman dikenal sebagai spesialis tim nasional yang mampu membawa Kanada kembali ke Piala Dunia setelah penantian panjang.

Diskusi publik semakin ramai setelah Voetbalzone membahas isu ini bersama audiensnya. Media Belanda tersebut menilai bahwa rumor ini pantas diamati lebih dalam mengingat kualitas reputasi kedua pelatih yang cukup mentereng. Tidak heran apabila nama mereka kemudian masuk radar sebagai calon nahkoda baru Timnas Indonesia.

Dengan latar belakang yang berbeda tetapi sama-sama memiliki nilai jual tinggi, perbandingan antara Giovanni Van Bronckhorst dan John Herdman menjadi menarik untuk ditelaah. Keduanya memiliki keunggulan, kelemahan, serta karakter permainan yang dapat menjadi pertimbangan PSSI sebelum mengambil keputusan final.

Berikut ini ulasan lengkap mengenai perjalanan karier kedua pelatih tersebut.

 


Giovanni Van Bronckhorst: Ahli Trofi dan Filosofi Modern

Giovanni van Bronckhorst pernah berkostum Arsenal pada 2001 hingga 2003. Saat ini Van Bronckhorst menjadi salah satu pelatih sukses di Belanda bersama timnya Feyenord. (AFP/ANP/Dennis Wielders/Netherlands OUT)

Giovanni Van Bronckhorst merupakan kandidat dengan pencapaian trofi paling mencolok. Sepanjang kariernya sebagai pelatih, ia berhasil meraih tujuh gelar dari empat klub berbeda. Bersama Feyenoord Rotterdam, ia membawa tim tersebut menjuarai Eredivisie, Piala KNVB, serta Piala Super Belanda. Kiprahnya berlanjut ketika ia membantu Rangers memenangkan Piala Skotlandia, serta membawa Besiktas meraih Piala Super Turki pada awal musim 2024/2025.

Rekam jejak tersebut bahkan belum termasuk trofi Liga Inggris yang diraih Liverpool ketika ia menjadi bagian dari staf pendukung Arne Slot. Dari sisi prestasi, jelas Giovanni Van Bronckhorst memiliki keunggulan yang sulit ditandingi oleh John Herdman.

Gio juga dikenal dengan filosofi bermain yang modern dan agresif. Saat menangani Rangers, ia kerap mengombinasikan formasi 4-3-3 dan 4-2-3-1, memaksimalkan serangan dari sisi sayap, serta mengandalkan pressing tinggi untuk menekan lawan sejak area pertahanan mereka sendiri. Pendekatan ini dianggap cukup selaras dengan gaya permainan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong yang mengandalkan kecepatan pemain sayap serta transisi cepat.

Namun, Gio tetap memiliki titik lemah. Masalah utama yang kerap menghantuinya adalah inkonsistensi performa. Dalam beberapa kasus, tim-tim yang ia latih mengalami penurunan intensitas sehingga membuatnya harus berpisah lebih cepat. Catatan karier menunjukkan sebagian besar masa jabatannya berakhir dengan pemecatan akibat tren negatif.

Selain itu, Gio belum memiliki pengalaman melatih tim nasional, baik sebagai pelatih kepala maupun asisten. Ini menjadi catatan penting jika PSSI menginginkan pelatih dengan pengalaman langsung di level timnas.

 


John Herdman: Spesialis Tim Nasional dengan Sentuhan Modern

Herdman nantinya akan bersaing dengan asisten pelatih Liverpool, Giovanni van Bronckhorst, yang juga disebut Sky Sports tengah dipertimbangkan oleh PSSI. (AFP/Jack Guez)

Berbeda dari Giovanni Van Bronckhorst yang kaya akan gelar di level klub, John Herdman dikenal sebagai pelatih yang mampu mengangkat performa tim nasional. Kariernya dimulai dari tim putri Selandia Baru sebelum ia pindah ke Kanada dan membawa tim putri negara tersebut tampil impresif di level internasional.

Prestasi terbesar Herdman datang ketika ia memimpin tim putra Kanada. Pada 2022, ia membawa negara itu lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 36 tahun. Selama lima tahun menangani Kanada, Herdman mencatat 36 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 15 kekalahan, sebuah statistik yang memperlihatkan stabilitas dan efektivitas dalam sistem yang ia terapkan.

Secara taktik, Herdman mengandalkan formasi dasar 3-4-3 yang dapat bertransisi menjadi 4-4-2 atau 4-2-3-1 ketika bertahan. Permainannya dimulai dari seorang gelandang bertahan yang menjemput bola dari belakang, lalu mengalirkannya ke dua pemain sayap cepat, kekuatan utama Kanada dalam beberapa tahun terakhir. Analisis Kevin Pullein menyebut bahwa struktur transisi Herdman membuat timnya sulit dibaca dan efisien dalam melakukan progresi serangan.

Kendati demikian, Herdman juga tidak lepas dari kritik. Perjalanannya di Toronto FC tercatat kurang mulus. Dari 46 pertandingan, ia menelan 25 kekalahan, dengan hanya 17 kemenangan dan 4 hasil imbang. Catatan ini membuat sebagian pihak mempertanyakan kemampuannya mengelola tim di level klub. Selain itu, Herdman belum pernah mempersembahkan trofi untuk tim yang ia latih, sehingga kalah jauh dari Gio dalam aspek pencapaian.

 


Dua Karakter Berbeda, Satu Kursi yang Sama

Giovanni van Bronckhorst akui Rangers kalah segalanya dari Ajax Amsterdam (AFP)

Giovanni Van Bronckhorst dan John Herdman menghadirkan dua profil pelatih yang sangat berbeda. Gio unggul dalam urusan trofi, pengalaman klub besar, serta filosofi bermain yang cocok dengan karakter Timnas Indonesia. Namun ia memiliki risiko inkonsistensi serta belum berpengalaman di level tim nasional.

Di sisi lain, John Herdman merupakan figur yang piawai dalam mengelola tim nasional dan memiliki rekam jejak kuat di level negara. Gaya bermainnya fleksibel, modern, dan berbasis transisi. Meski demikian, ia belum memiliki trofi dan catatannya di Toronto FC menjadi catatan yang tidak bisa diabaikan.

Pada akhirnya, penilaian kembali kepada kebutuhan serta arah yang ingin diambil PSSI. Apakah Timnas Indonesia membutuhkan pelatih berprofil juara seperti Giovanni Van Bronckhorst, atau sosok spesialis tim nasional dengan sentuhan modern seperti John Herdman? Masing-masing membawa kekuatan dan tantangan tersendiri.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}