
Jakarta - Timnas Indonesia Putri menjalani laga terakhir Grup D kualifikasi Piala Asia Putri 2025 dengan menghadapi Chinese Taipei. Kedua tim berduel di Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (5-7-2025) pukul 20.00 WIB.
Pertandingan ini sangat krusial bagi Claudia Scheunemann dkk. Garuda Pertiwi masih memiliki kans untuk bisa merebut tiket ke putaran final Piala Asia Wanita 2026, meski sangat tipis.
Saat ini, Timnas Indonesia Putri berada di urutan ketiga klasemen sementara Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 dengan poin tiga. Sementara, Chinese Taipei menduduki posisi pertama lewat enam poin.
Skuad Garuda Pertiwi mempunyai poin sama dengan Pakistan yang bercokol di peringkat kedua, tetapi kalah head to head imbas kekalahan 0-2, Rabu (2-7-2025).
Pelatih Timnas Indonesia putri, Satoru Mochizuki, harus menurunkan susunan terbaiknya pada laga ini. Sederet nama seperti Isa Warps, Safira Ika, hingga Felicia de Zeeuw diprediksi menjadi tulang punggung Garuda Pertiwi.
Oxford United mendarat di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta. Marselino Ferdinan dan Ole Romeny, langsung diserbu banyak fans. Oxford menjadi satu dari enam peserta Piala Presiden 2025.
Optimistis

Pelatih sekaligus pengamat sekaligus pelatih sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto, tetap optimistis Timnas Indonesia putri bisa melewati adangan Chinese Taipei kendati lawan yang dihadapi merupakan tim terkuat di Grup D.
"Secara keseluruhan, Timnas bermain cukup bagus dan saya pribadi terkejut dengan perkembangan Timnas Indonesia putri saat ini. Cara bermainnya sudah terstruktur dan progresif, kerja sama tim cukup rapi dan bisa dilakukan dengan sangat baik bermain bola-bola pendek," ujar Erwan kepada Sabtu (5-7-2025).
"Perbaikan melawan Chinese Taipei mungkin lebih kepada konsentrasi di menit-menit awal sehingga bisa mengantisipasi serangan balik lawan."
"Setelah ketinggalan dua gol di laga sebelumnya, tapi Indonesia bisa menguasai permainan dan meredam setiap serangan balik lawan. Kalau ini bisa dilakukan secara konsisten, bukan tidak mungkin menjadi salah satu Timnas Putri yang diperhitungkan di Asia," ulas Erwan.
Perbaiki Finishing

Selain menjaga fokus, asisten pelatih PSIM Yogyakarta tersebut mengatakan, satu di antara hal krusial yang perlu dibenahi pada pertandingan ketiga ini adalah finishing touch atau penyelesaian akhir.
"Kemudian memperbaiki finishing karena masih terkendala di sepertiga akhir di mana sering hanya mengandalkan aksi individu serta terlihat memaksakan shooting dari jarak jauh," tutur Erwan.
"Mungkin bisa menambahkan dengan kombinasi play, tapi saya apresiasi perjuangan timnas putri yang tanpa lelah bermain spartan untuk mengejar ketinggalan di laga sebelumnya."
"Dari sisi individu pemain dan cara bermainnya, timnas putri sangat menjanjikan dan mempunyai peluang besar menjadi tim yang kompetitif di Asia," kata Erwan lagi.